Wednesday, 12 November 2014

Pengalaman Menggunakan Linux Ubuntu


Pengalaman Menggunakan Linux Ubuntu



Oleh :
I Wayan Budi Okta Kusuma
14.8174
Kelas 1 D


            Sebenarnya ini bukan kali pertama saya merasakan bagaimana sensasi menggunakan sistem operasi selain Windows. Sebelumnya saya sudah pernah menggunakan Linux Ubuntu, namun saya tidak ikut dalam penginstallannya. Pada bulan Maret lalu, komputer di rumah saya sempat menggunakan Linux Ubuntu, namun itu hanya bertahan selama sebulan, dikarenakan saya dan orang tua agak kebingungan dalam mengoperasikan computer dengan OS selain Windows.

            Kemudian saat kuliah di STIS ternyata saya mendapatkan tugas untuk menuliskan pengalaman dalam menggunakan OS selain Windows, sehingga akhirnya saya bersama dengan teman satu kontrakan mencoba menginstall Linux Ubuntu di flash disk, karena masih ragu untuk menginstallnya di laptop.
            Singkat cerita, ternyata menginstall Linux di flash disk sangatlah mudah dan sebenarnya tidak serumit yang saya bayangkan ketika pertama kali mendapatkan pengarahan dari dosen. Bagian yang sulit menurut saya adalah ketika kita sudah masuk ke Boot Device Utility, karena belum terbiasa bermain di sistem BIOS. Hal yang sangat diperhatikan adalah pada saat memilih USB sebagai prioritas untuk booting sistemnya. Namun ketika sudah starting Ubuntu, beban sedikit berkurang, dan berikut tampilan starting Ubuntu.
Gambar 1. Tampilan Starting Ubuntu
Untuk mereka yang baru pertama kali mencoba menggunakan Linux Ubuntu pasti akan kagum, karena tampilannya sangat berbeda dari Windows, dan ada kesan ingin terus menggunakan Linux. Setelah starting Ubuntu, pengguna akan disuguhkan dengan tampilan desktop yang menarik dan paparan mengenai keyboard shortcut yang dapat digunakan saat mengoperasikan Ubuntu, sebagai berikut ini.
Gambar 2. Tampilan Ubuntu Desktop dan Keyboard Shortcuts
           Jika kita mengklik pada icon pada Taskbar, maka pada icon program yang sedang aktif tersebut akan terlihat symbol segitiga kecil berwarna putih pada sisi kiri dan kanan icon program tersebut.
Keunikan yang saya rasakan saat menggunakan Linux Ubuntu adalah icon-icon seperti Minimize, Maximize, dan Exit pada jendela program yang sedang aktif tidak terdapat pada pojok kanan atas, tetapi terletak pada pojok kiri atas, itupun akan terlihat hanya jika kita arahkan kursor ke pojok kiri atas.
Anda pasti akan bingung mencari tombol Shutdown, karena pada Windows tombol shutdown dapat ditemukan pada pojok kiri bawah setelah mengklik “Start”. Pada Linux Ubuntu ini, untuk icon Shutdown terdapat pada pojok kanan atas.
            Kesan pertama yang dapat dirasakan saat menggunakan Ubuntu adalah keberadaan Taskbar, yang berada disebelah kiri. Beberapa icon-icon seperti icon Wireless Network, Baterai (power), icon suara, waktu, dan tanggal berada pada layar sebelah atas, sehinggga terasa seperti menggunakan handphone. Kesan Kedua adalah perbedaan tampilan icon, dimana icon pada Linux Ubuntu banyak memiliki perbedaan dengan OS Windows. Kesan selanjutnya adalah ternyata Ubuntu memiliki program pengolah kata, pengolah angka, dan pengolah presentasi/slide tersendiri dengan tampilan yang hampir menyerupai Microsoft Word, Excel, dan Powerpoint pada OS Windows. Program Pengolah Kata pada Linux Ubuntu bernama Libre Office Writter, dengan tampilan sebagai berikut ini. Saya juga mencoba untuk mengetik di Libre Office Writter tersebut, ternyata kesannya sama saja saat menggunakan Ms. Word, hanya berbeda pada tampilan icon-icon saja. Namun ketika saya mencoba menyimpan dokumen yang kata ketik tadi, ternyata file akan tersimpan dengan format atau extensi file ODF.
Gambar 3. Tampilan Libre Office Writter




          Lalu tampilan untuk program pengolah angka dan Program Pengolah Slides/Presentasi secara umum tidak jauh berbeda dengan tampilan Microsoft Excel dan Powerpoint, namun perbedaannya hanya pada format file yang dihasilkan dan perbedaan symbol untuk icon tertentu.
         Secara umum file-file dengan ekstensi .docx , xls, dan pptx dapat dibuka pada Libre Office Writter, Libre office Calc, dan Libre Office Impress, namun jika kita melakukan pengubahan data, lalu ingin menyimpannya, itu tidak memungkinkan, sebab data akan tersimpan dalam file dengan ekstensi lain, yang nanti tidak dapat dibuka pada Ms. Word, Excel, dan PowerPoint.
Gambar 4. Tampilan Libre Office Cal
 Gambar 5. Tampilan Libre Office Impress

         Lalu pada Ubuntu juga terdapat program pembaca dokumen berekstensi PDF, yang langsung tersedia tanpa perlu kita install lagi seperti Adobe Reader pada OS Windows. Ubuntu memiliki program yang disebut Document Viewer, yang dapat digunakan untuk membuka file PDF, dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan Adobe Reader.
Gambar 6. Document Viewer pada Ubuntu


Linux Ubuntu juga memiliki suatu aplikasi yang bernama Rhythmbox Music Player, yaitu aplikasi untuk memutar file suara, sejenis seperti Windows Media Player atau Winamp pada OS Windows. Tampilan Rhythmbox hampir menyerupai media pemutar music pada umumnya, dengan icon seperti speaker.
Gambar 7. Tampilan Rhythmbox Music Player
Pada saat saya ingin merasakan sensasi menggunakan Rythmbox untuk memutar salah satu file mp3 yang saya miliki, ternyata terjadi suatu kesalahan yang tidak diinginkan, sepertinya saya harus melakukan suatu pengaturan lebih lanjut pada aplikasi Rhythmbox, sehingga file ekstensi mp3 dapat diputar. Namun file music dengan ekstensi .ogg dapat diputar di Rhythmbox ini.
Gambar 8. Tampilan Kegagalan memutar file mp3


Ubuntu juga memiliki aplikasi untuk memutar file video, dengan nama aplikasinya adalah Videos. Setelah saya mencoba memutar file berekstensi .mkv atau file .mp4 ternyata terjadi suatu kegagalan, dan aplikasi ini hanya support untuk file beresktensi .ogg. Kemungkinan perlu melakukan setting tertentu, sehingga file .mkv dan .mp4 bisa diputar.
Gambar 9. Tampilan Pemutar Video 

Jika kita ingin melakukan pengaturan lebih lanjut mengenai berbagai aspek seperti suara, tampilan (appearance), brightness, dan lain sebagainya, dapat dengan mengklik icon setting, sehingga akan muncul tampilan pengaturan sebagai berikut.
Gambar 10. Tampilan Setting System Ubuntu


 Demikianlah pengalaman saya pada saat menggunakan Linux Ubuntu, semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian informasi ini dan saya mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak sebagai acuan dalam perbaikan kedepannya.

Sekian dan terima kasih


[copyright (c) 2014 @Budhi_Oktane ~ Budi Okta Kusuma]


1 comment: